MAKALAHSEJARAH INDONESIA ISLAMISASI DAN SILANG BUDAYA DI NUSANTARA NAMA : WULANDARI (30) KELAS : X IPS. Study Resources. Main Menu; by School; by Literature Title; by Subject; by Study Guides; Textbook Solutions Expert Tutors Earn. Main Menu; Earn Free Access; Upload Documents; Refer Your Friends; Sebelumabad ke-16 tepatnya, masih belum ditemukan seperti apa sejarah Islam di wilayah Nusantara. Terutama oleh rakyat Indonesia sendiri, pun tidak ada. Uraian lengkap mengenai sejarah peradaban Islam juga dapat Grameds temui pada buku Sejarah Peradaban Islam Di Indonesia karya Prof. Dr. H. J. Suyuthi Pulungan, M.A. Legenda Nusantara dan Melayu Islamisasidan Silang Budaya di Nusantara: PDF semoga bisa bermanfaat untuk kebutuhan belajar kamu di rumah. Jika rangkuman ini bermanfaat untuk kamu jangan lupa bagikan informasi ini ke teman-teman kamu atau sahabat kamu yang sedang membutuhkan rangkuman materi pelajaran SMA khusunya materi kelas 11. Semangat belajar! Islamisasidi Jawa sudah berlangsung sejak abad ke -11 terbukti dengan ditemukannya makam Fatimah binti Maimun di Leran (Gresik) yang bertarikh 475 H atau 1082 M. Berlanjut hingga pada saat Majapahit mencapai puncak kejayaannya sekitar abad ke -13 sudah banyak penganut Islam, dibuktikan dengan ditemukannya nisan kuburan Muslim di Troloyo Islamisasidan Silang Budaya di Nusantara Sejarah Indonesia Tony Mokhamad Taufik, S.Sos., M.Pd Sejarah Singkat Islam 611 masehi, 40th Masa Dakwah Makah Masa Hijrah 622 M Fathu Makah 630M 31247 M/ 13 M MAHZA SYAFI'I NISAN KALIGRAFIKedatangan Islam Ke Nusantara TEORI GUJARAT/ PERDAGANGAN 312IRAN / SYIAH 10 MUHARAM/ASYURO TABOT DI BENGKULU TABUIK lAnV0GJ. Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Perkembangan Islam di Nusantara tidak pernah terlepas dari dinamika Islam di kawasan-kawasan lain. Karena itu adalah keliru pandangan yang menganggap seolah-olah Islam Nusantara berkembang secara tersendiri serta terisolasi dari perkembangan dan dinamika Islam di tempat-tempat Islam Nusantara juga menampilkan ciri-ciri dan karakter yang khas,relatif berbeda dengan peradaban Islam di wilayah-wilayah peradaban Muslim lainnya,misalnya Arab,Turki,Persia,Afrika Hitam,dan Dunia Barat. Islam yang datang pertama kali adalah Islam yang umumnya dibawa para guru pengembara Sufi,yang mengembara dari satu tempat ke tempat lain untuk menyebarkan sufistik yang dibawa para guru pengembara ini jelas memiliki kecenderungan kuat untuk lebih menerima terhadap tradisi dan praktik keagamaan guru-guru Sufi pengembara ini,yang paling penting adalah pengucapan dua kalimah syahadat setelah itu barulah menperkenalkan ketentuan-ketentuan hukum Islam. Baca juga Makam Bathara Katong Menjadi Bukti Nyata Historis dan Islamisasi di Ponorogo Masyarakat Nusantara pada umumnya adalah masyarakat pesisir yang kehidupan mereka tergantung pada perdagangan antarpulau dan mereka yang berada di pedalaman adalah masyarakat agraris,yang kehidupan mereka tergantung kepada bidang kebudayaan,umat islam mempunyai ciri yang khusus pula dari budaya material material culture dalam kehidupan sehari-hari,sampai kepada budaya spiritual spiritual culture.Bahkan sampai sekarang kita masih bisa menyaksikan berbagai kesinambungan tertentu antara tradisi islam dengan tradisi tradisi budaya spiritual praislam yang sedikit banyak diwarnai tradisi Hindu,Buddha,dan bahkan tradisi keagamaan spiritual juga Sejarah Pangeran Lanang Dangiran Tokoh Islamisasi di SurabayaFaktor pemersatu terpenting diantara berbagai suku bangsa Nusantara adalah mengatasi perbedaan-perbedaan yang terdapat di antara berbagai suku bangsa dan menjadi identitas yang mengatsi batas-batas geografis,sentimen etnis,identitas kesukuan,adat istiadat dan tradisi lokal saja,sejauh menyangkut pemahaman dan pengalaman islam,terdapat pula perbedaan-perbedaan tertentu terhadap doktrin dan ajaran islam sesuai rumusan para ulama,bukan dengan identitas suku bangsa. Faktor pemersatu kedua,yaitu bahasa ini sebelum kedatangan Islam digunakan hanya di lingkungan etnis terbatas,yakni suku bangsa Melayu di Palembang,Riau,Deli sumatera Timur,dan semenanjung bahasa-bahasa lain yang digunakan lebih banyak orang suku bangsa lain di Nusantara,seperti bahasa jawa dan bahasa juga Makam Ki Ageng Jabung atau Sayyid Abdurrahman sebagai Napak Tilas Islamisasi di Kecamatan Jatirejo Kabupaten MojokertoBahasa Melayu yang lebih egaliter dibanding bahasa Jawa,diadopsi sebagai lingua franca oleh para penyiar islam ,ulama,dan bahasa Melayu sebagai lingua franca Islam di Nusantara bertambah kuat ketika bahasa Melayu ditulis dengan aksara dengan adopsi huruf-huruf Arab,maka dilakukan pula pengenanalan dan penyesuaian pada aksara Arab tertentu untuk kepentingan bahasa-bahasa lokal di bahasa Melayu itu menjadi semakin kuat lagi ketika para ulama menulis banyak karya mereka dengan bahasa Mekayu berhuruf Jawi tersebut sehingga pada gilirannya,tulisan Jawi menjadi alat komunikasi dan dakwah tertulis bagi masayarakat Melayu-Nusantara menggantikan beberapa bentuk tulisan yang berkembang sebelumnya. Warisan terbaik dari sejarah zaman islam lainnya ialah adanya pengintegrasian Nusantara lewat nasionalisme keagamaan dan jaringan perdagangan antarpulau. Lihat Sosbud Selengkapnya

rangkuman islamisasi dan silang budaya di nusantara